Amarah Ibu Adalah Tanda Kasih Sayang

kita pasti tak jarang melihat anak-anak yang sering dimarahi oleh ibunya. Entah karena anaknya nakal, susah diatur, atau alasan-alasan lainnya. Kenapa yang sering marah itu ibu, bukan ayah? Karena ibu adalah sosok yang paling tau sifat kita. Ibu adalah sosok yang paling tau bagaimana cara mendidik kita. Dan ibulah yang paling tau bagaimana sifat dan perasaan kita.

Ibulah yang melahirkan kita. Jadi, dia berhak mau memarahi anaknya atau tidak. Karena anak yang dididik oleh ibunya akan menjadi anak yang lebih baik dibandingkan anak yang dididik oleh ayahnya. Bisanya anak yang dekat dengan ibu, disebut anak yang baik. Dan anak yang patuh dengan ibunya, akan mempunyai kepribadian yang baik pula.

Seringkali saat kita kecil, kita dimarahi oleh ibu. Waktu itu kita ga tau kenapa ibu sering marah-marah. Kita dimarahi kalo terlalu banyak main. Dimarahi kalo tidak belajar. Dimarahi kalo tidak nurut. Dimarahi kalo jajan sembarangan. Sejujurnya, ibu pasti merasa bosan selalu memarahi anaknya. Tapi itulah cara ibu untuk memberi kasih sayang pada anaknya. Dia memberitahu anaknya bahwa dirinya sangat peduli kepada masa depan anaknya. Semarah-marahnya ibu, paling tidak ia hanya menegornya dengan keras, tidak akan sampai memukulnya apalagi menyiksanya. Walaupun iya, ibu akan berusaha mengontrolnya agar tidak sampai diluar batas. Mungkin karena sudah sangat kesal dengan anaknya yang susah diatur.

Maka dari itu, kita sebagai anaknya. Jangan sampai membuat ibu marah. Apapun yang diperintahkannya harus kita patuhi. Karena percayalah, semua itu demi kebaikan kita juga. Tidak ada ruginya kita mematuhi ibu. Bukankah ibu sudah banyak berjasa dalam mendidik kita?

Tapi terkadang setelah memarahi anaknya, ibu seringkali meminta maaf pada anaknya bukan? Disaat kita menangis sesenggukan, kesakitan, dan ketakutan. Setelah amarah ibu reda, dia pasti sadar. Bahwa perlakuannya sudah sangat menyakiti anaknya. Dan dia akan mendekati anaknya sambil meminta maaf dan menuruti apapun kemauan anaknya, dengan syarat bahwa anaknya berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya dan membuatnya kesal lagi.

Kenapa ibu harus marah? Karena anak tidak akan jera jika tidak diberi pelajaran. Jika ibu selalu memanjakan anaknya, pada akhirnya banyak anak yang bersifat semena-mena dan tidak takut pada orangtuanya. Tapi, kemarahan ibu pada anak juga bertingkat. Satu kali anak bersalah, ibu hanya menasehatinya. Dua kali anak bersalah, ibu masih menasehatinya. Tiga kali anak bersalah, ibu harus memberinya hukuman. Jika anak sudah sering bersalah dan bersalah, maka ibulah yang paling tau apa yang seharusnya seorang ibu lakukan pada anaknya.

Namun kasih sayang ibu tidak bertingkat. Bagaimanapun sifat anaknya. Dia akan selalu menyayanginya. Walau mungkin dengan mendidiknya sedikit keras, agar sang anak sadar, bahwa ibunya sangat berharap agar dirinya menjadi anak yang baik dan mudah diatur.

Sejahat apapun ibu pada anaknya. Itu hanyalah persepsi kita. Karena sebenarnya tidak ada ibu yang tidak menyayangi anaknya. Ibu sangat menyayangi anaknya dibandingkan apapun. Dia rela melakukan apapun untuk anaknya. Kasih sayangnya sepanjang masa tak pernah ada batasan. Jadi jangan pernah berpikir ketika ibu memarahi kita mungkin ibu tidak menyayangi kita. Sebab, kalo memang ibu tidak menyayangi anaknya. Dia tak mungkin repot-repot mau melahirkan anaknya. Apalagi hampir mengorbankannya nyawanya. Itulah kodrat seorang ibu. Dialah malaikat tak bersayap kita.

Komentar

Postingan Populer