Pengalaman kerja Primagama tahun 2023

Siapa sih yang ga tau Bimbel ini. Dengan ciri khas topi wisuda di background warna ungu. Ya, Primagama. Salah satu bimbel terbaik untuk membantu para siswanya mudah memahami pelajaran. Tapi siapa sangka, ternyata ada minusnya juga lho untuk tutornya. Tapi, mungkin ga semua nya yaa. Ini mungkin di cabang yang aku tempatin aja. Karena kepala cabangnya kan beda-beda. So, untuk kalian yang ingin tau kenapa. Yuk mending baca sampai akhir!

Seperti judul yang aku tulis. Bahwa pengalamanku ini terjadi di tahun 2023. Tepatnya sekitar bulan Januari hingga bulan Maret. Ya, bisa dibilang hanya sebentar. Karena pengalamanku ini bisa dibilang bukan pengalaman yang menyenangkan hehe...

Saat itu, aku masih semeter 4 dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di sebuah PTN Jakarta. Awal mulanya, karena suatu hari ada kakak kelas yang menge-share info loker di salah satu grup, bahwa primagama di daerah pondok Cabe sedang membutuhkan Tutor bahasa inggris. Kebetulan aku yang memang sudah memiliki pengalaman sebagai guru privat dan sedang mencari lowongan freelance, akhirnya tertarik dengan loker itu. Toh, tempatnya hanya sekitar 10-15 menit dari kampusku.

Setelah akhirnya memutuskan dan mengontak nomor yang tertera di info loker itu. Keesokan harinya aku segera membawa cv untuk interview dan micro teaching. Awalnya aku pun mengira bahwa primagama hanya menerima tutor lulusan S1. Tapi siapa sangka, aku yang baru 2 tahun kuliah, bisa diterima dengan mudahnya. Karena aku sudah sering interview dan juga memiliki banyak pengalaman mengajar, alhasil aku diterima disana. Lalu langsung ditanya, hari apa saja bisa mengajar. Karena yang namanya freelance, apalagi mahasiswi. Pasti kan ngikutin jadwal kuliah bukan. Tentu aku merasa senang saat itu.

Oh ya, saat itu yang melamar ada 2 orang. Aku dan kating semester akhir yang tinggal nunggu ijazah. Aku saja diterima, bagaiman dia hehe. Alhasil kami berkenalan karena memang dari jurusan dan ptn yang sama. Kami berdua bekerja sesuai dengan jadwal yang kami bisa. Namun, jadwal kami berbeda hingga kami tidak pernah bertemu ketika sedang mengajar.

Next to the topic. Setelah interview, micro teaching, introduction, dan segala macam. Akhirnya kami bisa segera mengajar. Malah katanya lebih cepat, lebih baik. Salah nya waktu interview, aku tidak berani bertanya soal gaji. Padahal ibuku sudah menyuruhku untul bertanya dengan fee persesinya. Aku hanya merasa yakin, kalo gaji yang diberikan primagama akan besar. Karena dia adalah salah satu bimbel terbaik. Dan lagi aku juga merasa tidak enak. Kerja saja belum, tapi sudah menanyakan gaji.

Singkat cerita, setelah 1 bulan berlalu. Aku terheran-heran mengapa gajiku belum juga cair. Bahkan hingga lebih dari tanggal 10 di bulan berikutnya, gajiku tak kunjung diberikan. Saat itu, aku juga masih belum berani untuk menanyakan gaji. Karena aku fikir, harus menunggu absen mengajarku penuh dulu. Baru gaji ku akan cair. Tapi.... Hingga 2 bulan berlalu aku belum juga diberikan gaji ku. Padahal absenku sudah penuh.

Karena ibuku selalu menanyai gaji ku yang tal kunjung diberikan. Dan juga menyatakan bahwa, "mana ada kerja yang belum ngasih gaji sampe 2 bulan". Dan terus-teruss menyuruhku untuk menanyai gaji ku.

Setelah memberikan diri, akhirnya aku bertanya dengan pengurus cabang disana. Tapi dia bilang "iya nanti di kasih, tunggu anaknya bayaran ya" ucap ibu Itu. aku masih percaya saja, karena mungkin memang tak ada uangnya untuk menggaji kalo anaknya belum bayar. 

Setelah beberapa hari, aku menanyai gaji ku lagi. Dia menjawab, "uangnya sama si bapa, bapanya lagi ke kantor pusat, nanti yah kalo si bapanya ke sini" dia berlasan lagi seperti itu. Fyi, bapa itu juga pengurus kantor disitu, jadi mereka berdua yang memegang primagama cabang disitu.

Ibuku selalu menanyai gaji ku. Kuliah ku pun belum membayar iuran semester. Aku yang gregetan terus menanyainya setiap hari. Tapi ibu pengurus cabang itu terus saja mengeles dengan alesan yang berbeda. Karena itu, aku tidak mau mengajar sebelum gaji ku di bayar. Kalian tahu, aku terus menelpon dan mengirimi pesan karena aku sangat membutuhkannya. Jatuhnya kaya ngemis bukan. Padahal itu memang sudah hakku. Di pertengahan bulan maret, akhirnya dia mentrasfer gaji ku tapi hanya setengah yang sekitar 500 rb -an. What the fuck?!

Aku tidak tau berapa bayaranku persesinya. Aku hanya merasa absen ku saja sudah penuh pasti bayarannya lumayan, karna kertasnya saja seukuran kereta folio. tapi dia bilang, seluruh gajiku hanya sekitar ±sejutaan. Disitu aku sangat2 kecewa. Sudah terlalu percaya dengan Bimbel yang terkenal baik di kalangan siswa dan wali muridnya, tapi ternyata tidak begitu baik untuk para tutornya.

Aku juga menanyai katingku. Dan ternyata dia bahkan belum diberikan gajinya sama sekali. Parah bukan. Bahkan, katingku bilang, temannya ternyata pernah ada yang juga bekerja disana. Tapi dia keluar, karena gajinya belum dibayarkan. Bahkan, sampai sekarang.

Aku ga munafik. Kita kerja, alesan pertama karena mencari pengasilan bukan. Tapi kalo kaya gini, itu namanya keterlaluan. Masa sih, muridnya ga pada bayaran. Terus tutornya pada ga digaji. Aku gamau suudzon, tapi dari alesan yang berbeda2 saja. Kalian juga pasti berpkir sama dengan yang kupikir. 

Setelah gaji ku, dibayarkan setengah. Aku tidak lagi datang sebelum gaji setengahku dibayar. Emang sih bukan seberapa. Tapi, aku cuma minta tanggung jawab mereka dan hakku saja. Bahkan, sampai sekarang sisanya belum juga dibayarkan. Begitu juga dengan katingku. 

Jadi ada baiknya. Ketika kalian bekerja di sebuah tempat. Kalian menanyakan berapa gajinya dan setiap tanggal berapa gaji akan diberikan. Ga usah takut, atau ga enak-enakann. Daripada seperti aku, yang gajinya tidak di lunas2kan.

Semoga kalian mendapatkan pekerjaan yang baik, pendapatan memuaskan, dan atasan yang bertanggung jawab ya. Terima kasih sudah membaca blog penapika. Sampai ketemu lagi di blog berikutnya. :)

Komentar

Postingan Populer